“Pendidikan sangat dibutuhkan semua orang, khususnya anak-anak. Untuk saat ini dan terlebih masa akan datang,” ujar Muhammad Rais serius saat membicarakan perjalanannya mendirikan sekolah gratis.
Contents hide
Apa yang disampaikan Muhammad Rais benar adanya. Tanpa pendidikan maka bidang-bidang lain yang ada di dunia ini tidak akan bisa berkembang. Ini karena pendidikan merupakan hal mendasar yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Apapun profesi seseorang di waktu mendatang, tidak lepas dari pendidikan dasar.
Tidak banyak pemuda yang mau berjuang untuk orang lain, apalagi dari desa. Memiliki kepedulian pada masa depan generasi penerus bangsa. Hadir memberikan semangat untuk hari ini dan masa depan Indonesia bagi orang-orang di daerah terpencil.
Muhammad Rais Hajat namanya. Seorang pemuda kelahiran 1986 yang berasal Sulawesi Selatan. Tepatnya di Dusun Saukang Desa Bajiminaasa Kec.Gantarangkeke Kota Bantaeng.
Aksi Muhammad Rais Hajat mendirikan sekolah gratis dari TK sampai SMA yang penuh dengan tantangan kini mulai dirasakan manfaatnya oleh sekitar. Keberadaan sekolah ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masayrakat yang berada di 5 desa dan bahkan oleh mereka yang dari kabupaten tetangga.
Saya berkesempatan untuk berbincang dengan Muhammad Rais Hajat seputar perjalanan dan perjuangannya mendirikan sekolah gratis di tempat yang terpencil. Akses transportasi sangat sulit, pun dengan penerangan. Belum ada jaringan listrik ke dusun tempat tinggalnya kala itu.
Pegawai Honorer Rintis Sekolah Gratis
Tahun 2007 Muhammad Rais Hajat baru saja menyelesaikan studi Diploma 2 di salah satu perguruan tinggi di kotanya. Tahun ini juga menjadi tahun bersejarah dalam hidupnya.
Saat itu, baru saja menyelesaikan ujian Diploma 2 nya. Masih di dalam ruang sidang, Muhammad Rais mendapatkan pertanyaan dari dosen pengujinya seputar apa rencana setelah selesai kuliah. Dalam ruangan tidak terlalu luas. Dia mengaku belum memiliki gambaran untuk memulai aksi ini. Aksi yang bisa memberikan manfaat.
Hingga suatu hari dia bertandang ke rumah temannya untuk memenuhi undangan bakar jagung. Sepulang dari rumah temannya, dalam perjalanan pulang Rais bertemu dengan salah seorang siswa yang sedang perjalanan pulang dari sekolah.
Mentari sore terlihat mulai condong ke arah barat. Rais mendekati anak itu, mengajaknya berbicara. Anak itu ternyata masih duduk di bangku kelas 4 di sebuah sekolah. Dia sedang mencari teman untuk pulang sekolah, mengingat jalanan yang akan dilalui adalah perkebunan.
Selain medan yang sulit, di daerah perkebunan yang dilaluinya setidap hari masih sering ditemui babi hutan. Sehingga setiap hari harus mencari teman untuk pulang dan berangkat sekolah.
Berangkat dari pertemuan itulah, dan masih tingginya angka putus sekolah di Bantaeng, muncul dalam diri Rais tekad untuk mendirikan sekolah gratis di sekitar tempat tinggalnya.
Berdasarkan data yang diolah dari Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Bantaeng, pada 2007 tingkat putus sekolah untuk usia SMP dan SMA memang cukup tinggi. Hal itu bisa dilihat dari tingkat partisipasi sekolah yang masih rendah. Misalnya untuk anak usia 13-15 tahun (SMP) jumlah partisipasi hanya mencapai 68% dan anak usia 16-18 tahun (SMA) hanya 44%.
Tentu data tersebuat adalah aaadata berharga. Data penting yang bisa menjadi bekal Rais untuk meniti jalan mendirikan sekolah gratis.
Sesampai di rumah dia meletakkan sepeda motor yang biasa digunakannya di halaman rumah. Rais segera masuk ke dalam rumah.
Tidak seperti hari-hari biasanya. Kali ini dia seakan tidak merasakan capek setelah menempuh perjalanan cukup melelahkan. Sebaliknya dia seakan mendapatkan suntikan energi yang begitu banyak untuk mewujudkan sekolah gratis.
Keesokan hari, Rais pergi menemui tokoh yang ada di desa tempat dia tinggal. Menyampaikan maksud dan keinginan. Memberikan penjelasan kepada para tokoh tentang pentingnya pendidikan baik untuk saat ini maupun masa depan.
Gayung bersambut, perjalanan berkunjung dari rumah ke rumah tokoh masyarakat mendapat tanggapan positif. Semua sepakat dan mendukung apa yang akan dilakukan Rais untuk masyarakat.
Semangat yang terus tumbuh dan bersemi
Semenjak mendapatkan dukungan dari tokoh setempat, Rais tidak tinggal diam. Dia mempersiapkan segala sesuatu untuk memulai merintis sekolah gratis.
Selama beberapa waktu, selepas bekerja sebagai pegawai honorer, dia tidak lantas pulang ke rumah. Rais berjalan menyusuri jalanan mengunjungi setiap dusun untuk mencari informasi anak putus sekolah. Saat tiba di dusun yang dituju, dia melakukan pendataan anak-anak di usia sekolah baik yang belum bersekolah, maupun yang putus sekolah.
Pria kelahiran Kelurahan Letta Kecamaan Bantaeng Kabupaten Bantaeng Propinsi Sulawesi selatan ini terlihat bahagia dengan data yang diperolehnya. Bahagia bukan karena banyak anak tidak sekolah. Sebaliknya, dia bahagia karena ada peluang untuk mengajak mereka mengenyam pendidikan. Ada peluang baginya untuk mengamalkan ilmu yang dimilikinya.
Setelah berkeliling selama beberapa waktu, Rais dapat mengumpulkan data jumlah anak tidak sekolah di sekitar dusun tempat tinggalnya. Menurut Rais, dari hasil pendataan tercatat terdapat 30 anak yang tidak sekolah.
“Sekolah tidak harus dimulai dari gedung. Sekolah dimulai dari semangat untuk belajar.”
Rais tampak bahagia dengan semangat menimba ilmu yang mulai bersemi pada diri anak-anak. Rais pun mulai mengajak anak-anak yang sebagian besar ditinggal orang tuanya bekerja sebagai Buruh Migran di Malaysia. Setiap hari mereka datang ke rumah Rais untuk belajar.
Ini dilakukannya, lantaran dia belum memiliki bangunan yang bisa digunakan untuk tempat belajar layaknya sekolah di luaran sana. Tidak adanya fasilitas gedung tetap tidak menghambat semangatnya mengajar anak-anak. Baginya sekolah tidak harus dimulai dari gedung. Sekolah dimulai dari semangat untuk belajar sepanjang hayat.
“Saya melihat dan percaya dalam diri mereka ada semangat dan masa depan yang cerah.” Rais kembali mengungkapkan kebahagiaannya sambil menatap anak-anak yang belajar dengan fasilitas yang seadanya.
Keceriaan anak-anak menjadi penyemangat Rais untuk terus berjuang, menyediakan tempat yang lebih layak untuk belajar. Untuk bisa mewujudkan keinginannya dia membagi gaji yang dimilikinya untuk kebutuhan pribadi, dan kebutuhan operasional sekolah.
Berbekal donasi dari beberapa orang di desanya dan dari gaji yang disisihkan, dia membuat sebuah bangunan untuk tempat belajar siswa.
Bangunan ini berlantaikan tanah. Beratapkan anyaman. Dinding-dindingnya terbuat dari papan kayu yang disusun secara horizontal. Itupun tidak semuanya menutup sempurna. Ada bagian yang hanya menutup setengah bagian dinding atau didinding bagian atas terbuka tanpa ada papan penutup.
Berdiri di antara pepohonan di kebun milik Rais. Suasana pedalaman begitu terasa ketika melihat bangunan kayu ini pertama kali. Senang melihat ada sekolah di tempat yang jauh dari keramaian. Namun juga miris melihat kondisi yang ada.
Saat memasuki ruang kelas, terlihat beberapa meja dan kursi tertata di dalam. Di dalamnya terdapat beberapa kursi dan meja. Lagi-lagi semakin miris melihatnya. Jika bukan karena semangat untuk hari ini dan masa depan Indonesia, mungkin mereka tidak akan mau belajar di tempat seperti ini.
Sungguh berbeda dengan sekolah-sekolah yang ada di perkotaan atau di kawasan pusat desa. Memiliki bangunan yang kokoh, berdinding tembok, dilengkapi fasilitas yang memadai.
Saya juga bangga dengan adanya sekolah ini. Meskipun dengan bangunan darurat seadanya, namun saya bisa merasakan bukan hanya udara sejuk yang mengalir di dalam, namun juga harapan dan semangat yang memberikan atmosfer tersendiri bagi sekolah ini.
Menebar semangat untuk anak-anak
Setiap pagi siswa ini berdatangan ke Madrasah Ibtidaiyah Cendekia Saukang (MIS Cendekia). Ada pemandangan berbeda di sini. Tidak semua siswa mengenakan seragam merah putih. Hanya sebagian dari mereka saja yang mengenakan seragam. Selebihnya berpakaian bebas.
“Beginilah keseharian mereka. Tanpa seragam mereka tetap semangat menempuh jarak kiloan meter untuk menimba ilmu di MI ini,” terang Rais memperlihatkan aktivitas siswa.
Pagi itu Rais menyambut mereka gembira. Satu persatu dari mereka mencium tangan Rais, kemudian masuk ke dalam kelas. Sebelum memulai kelas, Rais meminta salah satu dari mereka untuk memimpin doa sebelum belajar.
“Di awal merintis sekolah ini tantangan belajar siswa saat di kelas cukup besar. Misal saat jam 9 ada yang menangis. Ada pula anak-anak yang menghentak-hentakkan kakinya ke tanah, sehingga debu beterbangan. Jika sudah begini maka kegiatan belajar dihentikan sejenak, hingga suasana kembali tenang.” Rais menceritakan kejadian yang dialaminya saat mengajar.
Untuk mengatasi kondisi itu tidak cukup dengan permainan. Seringkali Rais mengeluarkan dana tambahan agar anak-anak kembali tenang dan mau belajar.
“Terkadang saya memasakkan mereka makanan. Kalau ada uang lebih, dari kota kadang saya belikan mereka susu. Dibuatkan mie juga,” terang Rais saat menjelaskan bagaimana dia menjaga semangat anak-anak untuk terus belajar.
Sungguh sebuah perjuangan yang berat. Bukan hanya berjuang untuk bisa mengajar. Perjuangan Rais lebih dari itu. Mengajak anak-anak dan orang tua belajar, menjaga semangat anak untuk belajar dengan giat, dan berjuang agar anak-anak bisa belajar dengan fasilitas yang layak.
Muhammad Rais Bukan Tanpa Halangan
Perjalanan Rais mendirikan sekolah gratis MIS Cendekia bukanlah tanpa rintangan. Ada banyak hal yang menjadi tantangan bagi Rais untuk bisa mewujudkan impiannya.
1. Kepercayaan masyarakat
Meskipun masyarakat membutuhkan pendidikan, namun tidak semuanya mau menerima begitu saja keberadaan sekolah yang didirikan oleh Rais.
Saat mengajak anak-anak untuk belajar di sekolah, Rais tidak sedikit mendapatkan penolakan dari beberapa kelompok masyarakat. Parahnya penolakan itu tidak hanya menolak, namun juga mempengaruhi orang lain ahgar anaknya tidak disekolahkan di MIS Cendekia.
“Tidak semua menerima keberadaan sekolah ini. Ada masyarakat yang menolak. Katanya ini sekolah kampungan. Sekolah tengah hutan. Ada yang bilang setelah lulus dari sini tidak dapat ijazah” Rais mengenang masa-masa bagaimana dirinya mendapatkan penolakan dari masyarakat.
Rais pun berpikir, bagaimana cara mengubah pola pkir masyarakat ini. Dia mencari cara untuk meyakinkan para orang tua bahwa anak-anak juga bisa lanjut ke sekolah yang lebih tinggi. Akan mendapatkan ijazah.
Pemuda yang menikah tahun 2009 ini akhirnya meneukan solusi. Dia kembali mengunjungi orang tua dari dusun yang satu ke dusun yang lain. Memberikan penjelasan dan penguatan agar bisa percaya kepada sekolah yang didirikan Rais.
“Saya kunjungi dari rumah ke rumah. Saya tunjukkan ijazah saya dari sekolah swasta, saya sampaikan bahwa lulusan sekolah swasta juga bisa bekerja.” ujar Rais saat berusaha meyakinkan orang tua.
Apa yang dilakukan Rais berbuah manis. Kelak ada diantara mereka yang awalnya menorah, meminta anaknya yang sudah lulus untuk membantu mengajar di sekolah yang didirikan Rais.
2. Sulitnya Akses Transportasi dan Medan yang sulit
Akses transportasi dan medan yang sulit menjadi tantangan yang harus dihadapi Rais agar bisa mewujudkan mimpi anak-anak bisa mengenyam pendidikan yang layak. Untuk mendukung semangat belajar siswanya, dia menggunakan sedikit tabungan yang dimilikinya untuk membeli mobil bekas.
Kendaraan ini dibelinya untuk memudahkan anak-anak berangkat dan pulang sekolah.
“Saya membeli mobil bekas tahun 86. Mobil untuk jemput dan antar siswa ke sekolah” ujar Rais.
Tidak jarang Rais bersama supir antar jemput siswa terkadang harus mendorong mobil bekas itu sepulang dari mengantar siswa lantaran kehabisan bahan bakar. Terkadang mobil macet di tengah kebun karena ban bocor.
Jika sudah terjadi hal di atas, Rais tidak jarang harus meluncur ke lokasi di mana mobil miliknya mogok. Baik kehabisan bahan bakar atau karena lainnya.
Sungguh sebuah perjuangan yang layak untuk diapresiasi bersama. Dia tidak segan menempuh jarak berkilo-kilo meter menuju kota sekedar untuk membeli bahan bakar.
“Kalau mau bahan bakar yang lebih murah belinya ke kota. Tapi bawa durigen dengan sepeda motor,” Rais menceritakan pengalamannya membeli bahan bakar ke kota.
Membeli bahan bakar ke kota pun tidak membawa mobil, karena akan menguras bensin untuk kendaraan itu sendiri. Biasanya Rais mengendarai sepeda motor dengan membawa durigen. Pernah suatu hari, saat pulang dari membeli bahan bakar, penutup durigen terlepas, sehingga bahan bakar menyembur ke wajah Rais.
Itulah diantara tantangan besar yang harus dihadapi oleh Rais demi ikut mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan di negeri ini.
Bekal Semangat untuk Hari ini dan Masa Depan Indonesia
“Tidak ada yang boleh putus sekolah. Putus Formal sekolah di Non Formal”
Totalitas Rais untuk menciptakan masa depan cerah bagi anak-anak di desanya tidak putus hanya sampai mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Cendekia Saukang. Pada tahun 2010, setelah menempuh perjalanan 2 tahun dengan MI-nya, Rais mengembangkan sekolah dengan jenjang lebih tinggi yaitu Madrasah Tsanawiyah Cendekia Saukang.
Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 2013, Rais melengkapi perjuangannya dengan mendirikan sekolah setingkat SMA yaitu Madrasah Aliyah. Mereka yang berada di jenjang Aliyah ini akan mendapatkan pelajaran tambahan bekal pendidikan vokasi berupa keterampilan menjahit dan keterampilan komputer.
Rais sengaja memberikan tambahan bekal agar bisa bermanfaat bagi mereka saat ini maupun setelah lulus nanti. Selain bekal tersebut, pendidikan agama juga menjadi bekal utama yang diberikan bagi setiap siswa pada semua jenjang pendidikan yang dikelola oleh Muhammad Rais di bawah naungan Yayasan Pendidikan Al Hikmah.
Keberadaan Pendidikan Formal ini banyak dirasakan manfaatnya. Tidak hanya oleh anak-anak yang ada di sekitar sekolah, namun juga di luar wilayah sekolah berada. Rais menyampaikan bahwa setidaknya masyarakat dari 5 desa dan kabupaten tetangga telah merasakan manfaat keberadaan sekolah yang dirintisnya. Sebagian dari peserta didik pada pendisikan formal ini adalah anak-anak yang ditinggalkan oleh orangtuanya bekerja di Malaysia sebagai buruh migran.
Melihat kondisi sosial masyarakat yang beragam, Rais berusaha hadir lebih dekat dengan Pendidikan non Formal dengan mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM Insan Caradde), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP Jasmin Celebes), dan pada tahun 2015 dia mendirikan PAUD dan TK Insan Mubarak.
Untuk pendidikan non Formal sendiri dikembangkan sebagai upaya memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak putus sekolah dan usia lanjut. Baik putus sekolah karena kemampuan ekonomi, maupun harus berhenti sekolah karena menikah.
Hampir semua desa yang berada di Kota Bantaeng merasakan keberadaan pendidikan non Formal yang diselenggarakan Rais melalui Kelompok Belajar Keaksaraan Dasar (Bagi Buta Aksara) dan Kelompok Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (Program lanjutan Keaksaraan Dasar).
Rais lebih lanjut menyampaikan dari program non formal ini, khusunya Kelompok Belajar Keaksaraan Dasar tercatat 700 orang usia lanjut sudah mampu mengenal huruf dan membaca.
Selain itu, dari penyelenggaraan program penyetaraan pendidikan melalui kejar Paket A, B, dan C memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar tanpa mengenal batasan usia. Bahkan lulusan program kejar Paket C sudah banyak yang diserap dunia kerja, baik di instansi pemerintah maupun swasta.
Semua lembaga pendidikan yang didirikan dan dikembangkan oleh Rais dari tingkat TK hingga SMA dan juga pendidikan non formal itu kini berada di satu lokasi baru yang lebih dekat dengan pusat desa.
Namun demikian, meskipun sudah ada lokasi baru, MI Cendekia Saukang pertama yang merupakan cikal bakal pendidikan gratis tetap berjalan seperti biasa. Setiap hari guru mendatangi mereka yang belajar di dusun. Hal ini dilakukan agar mereka tidak kesulitan menjangkau sekolah baru yang ada lebih dekat ke pusat desa.
Aksi Muhammad Rais Hajat Dirikan Sekolah Gratis Layak di Apresiasi
Muhammad Rais Hajat dengan Yayasan Pendidikan Al Hikmah yang dikelolanya terus berusaha memberikan kontribusi nyata di masyarakat. Melalui lembaga pendidikan formal dan dan non formal yang dikelolanya, Muhammad Rais layak untuk mendapatkan apresiasi dari semua orang.
Kontribusi positif yang diberikan dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia khususnya di Dusun Saukang Desa Bajiminasa Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan sangat dirasakan manfaatnya.
Masyarakat bisa mengubah pola pikir mereka menjadi lebih terbuka akan pentingnya pendidikan bagi anak. Selain itu melalui lembaga yang ada, Rais bisa membantu menebar semangat untuk hari ini dan masa depan Indonesia pada anak-anak di pelosok Saukang. Tidak Sehingga tidak heran jika karena manfaat yang diberikan kepada masyarakat itu, ASTRA menjadikan Muhammad Rais Hajat sebagai salah satu penerima Satu Indonesia Award ASTRA pada tahun 2021.
Semoga apa yang dilakukan oleh Muhamamd Rais ini bisa menginspirasi semua orang untuk senantiasa berkontribusi dalam pembangunan. Khususnya pembangunan sumber daya manusia di daerah masing-masing.
Referensi:
https://upeks.id/2021/12/anak-anak-saukang-tersenyum-bisa-sekolah-lagi-satu-indonesia-award
Wawancara nara sumber
Pengabdian beliau luar biasa ya padahal hanya guru honorer , terbaik deh
Tidak semua anak bangsa bisa punya insiatif seperti Muhammad rais ini ya kang. Beliau sungguh menginspirasi sekali bagi dunia pendidikan. Semoga selalu diberi kesehatan dan keberkahan hidup beliau
Sangat menginspirasi perjuangan beliau. Amal jariah yang tak putus-putus.
Jarang sekali ada yang mau membuka mata dan perhatian untuk lingkungan sekitarnya terutama di bidang pendidikan yaa.. MashaAllaa~
Dedikasi anak bangsa, Muhammad Rais harus terus diapresiasi sehingga membuka hati pemerintah untuk pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Sekolah yang bagus pasti mahal. Sekolah yang biasa pun tetap ada biayanya. Pendek kata, ada harga yang harus dibayar oleh sekolah. Pertanyaannya darimana sekolah dapat dana? Kreatifitas adalah jawabannya. Supaya tidak mengandalkan dari orang tua siswa semata maka perlu dicarikan donatur/sponsor rutin untuk -minimal- membayar gaji para gurunya.
Keren yaaa :’)
Dan tentu saja prosesnya juga tidak mudah, terlebih saat harus tetap menjaga semangat dan proses bertumbuhnya demi menyediakan pendidikan untuk generasi penerus bangsa..
Salut untuk kang Muhammad Rais yang sudah berjuang sedemikian hebat. Semoga pemerintah daerah tanggap dan tidak berdiam diri. Ini pasti akan menyentil banyak orang, dan semoga bisa tergerak mereka untuk turun tangan.
Bangga banget bacanya
Dulu di zaman orba, banyak sekolah didirikan, dan banyak guru diwajibkan mengajar hingga pelosok Indonesia (program inpres)
sayangnya sesudah itu gak diterusin, membuat Muhammad Rais greget dan muncul
MasyaAllaah, hanya bisa mendoakan semoga manusia berhati malaikat begini semakin bertumbuh dan panjang umur.
Smoga lahir Muhammad Rais lainnya di berbagai daerah, dan pemerintah ikut tergerak hatinya sebagai supporter yang seharusnya menjadi tugasnya.
Salut banget sama semangat dan dedikasinya. Enggak harus menunggu banyak duit untuk berkontribusi kepada sesama, ya
MashaAllah. Saya bergetar membaca tulisan ini Kang. Sungguh Allah Swt sudah memberikan karunia kepedulian yang teramat sangat kepada Bang Rais. Perjuangannya pun tidaklah mudah. Gak cuma secara fisik berupa bangunan, penerimaan masyarakat sekitar, tapi juga unsur psikologis yang harus tertanam kuat pada anak-anak. Menyadarkan mereka akan pentingnya sekolah dan menjadi orang yang berilmu pastinya bukan perkara gampang. Tapi semua alhamdulillah berhasil dilewati dengan baik oleh Bang Rais.
Semoga apa yang sudah dicapai saat ini bisa dipertahankan bahkan menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
“Sekolah tidak harus mulai dari gedung, tetapi dari semangat untuk belajar.”
Gak kebayang betapa banyaknya pahala yang mengaliri beliau. Bersedia menyisihkan gaji, mengajak anak buruh migran, biar bisa lebih pintar dan punya masa depan yang lebih baik. Ah, semoga ada banyak pihak yang ngeh dengan perjuangannya dan mau memberikan bantuan ya. Amiiin amiiin.
Sekarang Astra, semoga besok-besok lebih banyak lagi pihak yang memberikan apresiasi. Demi pendidikan di Indonesia juga.
Ya Allah Ya Rabb, memang benar, dunia ini pasti banyak orang yang berhati mulia. Salah satunya Mas Rais ini. Saya sampai mau nangis. Melihat perjuangannya. Melihat awal bangunan MI yang dibuatnya.
Lebih rontok hati saya ketika melihatì foto anak-anak di sana. Semoga bisa memberikan sekolah gratis terus ya, Mas Rais. Menebar inspirasi kepada kita semua.
Maa syaa Allaah salut banget dengan perjuangan Muhammad Rais dalam membantu mencerdaskan anak-anak di daerahnya tanpa mengharap imbalan. Padahal beliau sendiri statusnya masih guru honorer tapi masih terpanggil untuk membangun sekolah gratis.
masyaAllah mulia sekali apa yang dilakukan muhammad rais ini yang pastinya sangat membantu dalam meningkatkan kualitas anak-anak Indonesia wajar banget kalau mendapat anugerah astra atas kegiatannya tersebut
Kereen banget masih muda tapi peduli sekali dengan ikhlas. Semoga banyak rais yang lain…ilmunya berguna buat orang lain.
Terharu banget, gimana perjuangan Muhammad Rais Hajat untuk pendidikan anak di daerah Dusun Saukang Desa Bajiminasa Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. Semoga semakin banyak pahlawan tanpa jasa seperti beliau yang mmeberikan serta mengabdikan diri untuk sesuatu yang bermanfaat panjang bagi anak-anak Indonesia, generasi emas.
Omg keren dan inspiratif
Tak heran jika menjadi pemenang SIA Astra ya mas
semoga semakin banyak orang baik yang berlaku demikian. termasuk kita agar bisa dimudahkan ya untuk kegiatan mulia macam ini. btw kalau mendirikan sekolah gini berarti masih non-formal ya?
benar-benar perjuangan yang luar biasa, sekalipun bukan dari keluarga berada, bahkan mungkin hidup seadaanya, tapi mas rais ini tidak kenal lelah untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat di sekitarnya, bahkan tanpa pembayaran alias GRATIS, salut,
Keren dan menginspirasi sekali. Guru honorer yang begitu mulia mendirikan sekolah gratis untuk anak-anak.
Dari niat yang mulai semua dilancarkan meski tidak mudah. Keren, semoga banyak kebaikan yang datang sehingga niat mulia ini dapat memberi banyak manfaat untuk masyarakat luas dan ditiru oleh banyak orang.
Terharu banget baca tulisannya. Kok bisa ya udh jadi guru honorer tapi masih bisa bikin sekolah gratis. Hingga sekolah menengah lagi.
Pemerintah seharusnya tertampar dengan kondisi spt ini. Program pendidikan hingga anggarannya diusahakan jgn sampe dikorupsi lagi. Sebenarnya, bnyk org kreatif hingga pny hati kayak Pak Rais ini, tp pemerintah ga mau melihat lebih jeli.
Biasanya sih kl udh berhasil baru ada bantuan. Smg ttp semangat ya Pak Rais.
waw inspiring sekali yaaa gagasannya utk bikin sekolah gratis, apalagi memang di daerah2 pelosok memang menurutku tuh masih byk kendala bgt buat org mengakses pendidikan sih, jd memang hrs ada inisiatif kaya gini
Tidak mudah untuk mendirikan sekolah gratis. Salut sama Muhammad Haris yang beneran berjasa. Sosok begini yang harus viral karena benar-benar menginspirasi.
Negeri ini butuh pemuda-pemuda seperti Muhammad Rais yang mau berjuang dan memiliki kepedulian pada masa depan negeri ini. Ya, sekolah ngga dimulai dari gedung. Sekolah dimulai dari semangat untuk belajar. Semoga semangat beliau terus menular dan menginspirasi banyak anak muda untuk terus berkontribusi dalam membangun Pendidikan negeri ini.
Masya Allah. Meleleh hatiku. Mataku berkaca-kaca pas baca tulisan ini. Semoga Allah selalu menjaga Rais dan meluruskan jalannya.
salut banget ada pemuda kaya Rais gini, pemuda yang berjuang untuk dirinya banyak, tapi yang berjuang untuk masyarakat ga banyakl, semoga bisa bermunculan rais-rais yang lain
perjuangan seseorang membangun kehidupan orang lain memang selalu mengharukan. Rais dan cita-citanya, anak-anak itu dengan harapannya..semoga semakin banyak orang baik yang lahir dari negeri ini. Terimakasih pak sudah menceritakan mereka.
Semoga semakin banyak orang-orang yang tergerak hatinya seperti Pak Guru di pelosok ini.
Salut sama perjuangan Pak Muhammad Rais sebagai usaha mencerdaskan anak bangsa. Semoga sekolah dibawah naungan Pak Rais semakin maju dan berkembang
masyaallah Pak Rais, berlinang emmbacanya, semangatnya menebar manfaat dengan mendirikan sekolah, padahal beliau sendiri juga kondisinya bukan yang mampu banget
Semoga apa yang diperjuangkan berkah dan manfaat menuju Indonesia menjadi lebih baik
Ketebatasan ngga menjadi halangan untuk berkontribusi dan bermanfaat ya pak. Keren banget. Semoga Pak Rais bisa terus dilancarkan dan bisa terus menginspirasi kita semua. Terutama generasi muda yang masih kuat produktif. Semoga lebih banyak hati yg tergerak 🙂
salut dengan para guru yang bekerja dengan sepenuh hati, memperhatikan pendidikan anak-anak sampai ke pelosok dan memberikan pendidikan gratis itu adalah sesuatu yang sangat mulia, semoga sellau diberikan kemudahan.
Kepeduliannya pak Rais ini masha allah ya. jarang banget saya menemukan sosok seperti pak Rais . Enggak main-main juga pak rais, mendirikan TK sampai SMA dan menggratiskan murid untuk bersekolah disana. Ilmu agama juga diajarkan dan paket komplit lah ini.
Kepeduliannya pak Rais ini masha allah ya. jarang banget saya menemukan sosok seperti pak Rais . Enggak main-main juga pak rais, mendirikan TK sampai SMA dan menggratiskan murid. Ilmu agama juga diajarkan dan paket komplit lah ini. Inspiring
Barakallah, sangat menginspirasi, mulia sekali perjuangannya untuk memberikan pendidikan pada anak-anak di pelosok dan tidak mampu. Bagaimanapun juga pendidikan itu penting untuk Indonesia lebih baik. Semoga akan muncul Rais berikutnya dalam proses mencerdaskan bangsa
Yakin, pasti gak mudah melangkahkan kaki sampai ke titik ini.
Mas Muhammad Rais udah berjuang keras sekali sehingga kini anak-anak di pelosok negeri pun bisa merasakan nikmatnya belajar, mendapatkan ilmu dan sekolah gratis.
MashaAllaa~
barakallahu fiik~
Keren banget, perjuangannya demi mendirikan sekolah gratis. Dari cerita ini aku juga belajar banyak hal tentang bagaimana menulis feature biografi yang bener-bener menyentuh. Terimakasih, Pak Ugi
Masya Allah keren banget Mas Rais, walau kita tau gimana kondisi finansial seorang guru honorer tapi menyurutkan langkah beliau dalam pengabdian pendidikan. Semoga ada Mas Rais selanjutnya sehingga semua anak bangsa memperoleh hak pendidikannya
sakut dengan sosok Pak Rais yang mentalnya sekuat baja. Status guru tak menjadikannya berbuat baik mendirikan sekolah gratis dan bisa memberikan manfaat bagi anak-anak tentunya, pencapaian yg luarbiasa dibalik keringatnya.
MasyaAllah salut banget dengan perjuangannya. Semoga semakin banyak orang-orang seprti ini apalagi yang berdyuit. Semoga rezekinya dimudahkan ya, mas. Ammiin
dedikasinya pak Muhammad Rais ini bukan cuma luar biasa tapi juga mulia.. semoga lembaga pendidikan formal dan dan non formal yang dikelola Pak Muhammad Rais semakin sukses.. bahkan menginspirasi anak-anak muda untuk terus semangat memajukan Indonesia…
Keren dan mulia sekali. Benar sih, salah satu cara keluar dari jeratan kemiskinan, kebodohan dan buta huruf itu ya belajar dan pendidikan. Berkah selalu untuk orang-orang yang sudah berinisiatif memajukan pendidikan di Indonesia, terlebih di daerah pelosok. Yang mungkin pemerintah saja belum tahu kondisi kualitas pendidikan di sana.
Kisah kisah seperti ini tuh seharusnya bikin pemerintah sadar, kalau pendidikan didaerah pelosok sangat dibutuhkan. Keren yaa Muhammad Rais ini, betapa mulianya dia untuk bisa memberikan pendidikan bagi anak-anak sekolah
Kereeen banget hebat…melakukan sesuatu kebaikan tanpa pamrih. Semoga bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk melakukan kebaikan-kebaikan dimana pun berada. Lebailan tampa pamrih
Salut banget dengan Pak Muhamad Rais, begitu besar keinginannya untuk memajukan pendidikan Indonesia. Alhamdulillah ada sekolah gratis buat anak yang kekurangan. Pantes banget sih Pak M. Rais ini dapat penghargaan SATU Indonesia di bidang pendidikan
Sungguh mulia niat dari Bapak Rais yang sangat peduli dengan pendidikan anak-anak Indonesia. Mereka berhak untuk mendapatkan pengajaran, dan pak Rais dengan baiknya mendirikan sekolah gratis. Semoga niat beliau dibalas dengan pahala dan donasi yang terus mengalir. Aamiin.
Masya Allah, Allahu akbar. Terharu dan salut dgn semangat kak Muhammad Rais ini utk mendirikan sekolah gratis. Gak kebayang lelah dan pengorbanannya.
Salut dengan sosok Muhammad Rais yang walaupun sebagai seorang honorer tapi tak menyurutkan perjuangannya untuk memberikan akses pendidikan pada anak-anak di sekitarnya. So inspiring dan beliau adalah salah satu contoh sosok real hero saat ini dalam bidang pendidikan
Wah, Muhammad Rais ini kayak superhero tanpa jubah!
Keren banget! Tetap cintailah negeri ini untuk menebar kebaikan.
Jadi, kalau kamu ngerasa hari ini kurang berarti, ingatlah Rais dan sekolah gratisnya! ❤️ #PahlawanPelosok
Luar biasa ya Pak Rais. Ini bener2 pahlawan pendidikan. Orang2 banyak yang sibuk mengejar kekayaan, walau harus menghalalkan segala cara, beliau malah sibuk memikirkan masa depan anak-anak di daerah terpencil. Padahal usianya masih belia.. semoga diberi pahala yang besar dan kemudahan di setiap cita-cita besarnya. Aamiin
Luar biasa Pak Rais, bisa beramal sebesar dan sehebat itu. Semoaga beliau dimudahkan dalam segala urusannya
Malu banget sama PNS yg petantang petenteng tapi gak ada karya. Banyak di tempat saya lihat guru yg digaji pemerintah tapi kerjanya nol.
Salut banget dengan perjuangan dan keikhlasan Pak Rais
Salut sekali dengan perjuangan Pak Rais mendirikan sekolah di daerahnya. Ciri orang yang ikhlas dan bermanfaat dalam artian sesungguhnya. Jatuh bangun mengajak anak-anak yang putus sekolah untuk kembali mengenyam pendidikan. Tantangannya pasti banyak sekali, seperti mengalami banyak penolakan. Berusaha dari nol sampai benar-benar berdiri sekolah hingga tingkatan Aliyah. Benar-benar sosok yang inspiratif di masa kini.
Saya selalu merinding melihat semangat orang seperti Pak Muhammad Rais ini, menurut saya pastinya beliau memiliki dedikasi dan kepekaan terhadap kondisi masyarakat lingkungan sekitar yang sangat baik sekali.
Inspiratif banget karena saya pernah berada di posisi ini dan mau nggak mau harus memberikan yang terbaik kepada lingkungan karena itu akan membuka pintu rezeki
Keren banget pak Muhammad Rais. Mendirikan sekolah di tempat pelosk, Apalagi sekolahnya digratiskan. Semoga hal baik dia dibalas dengan pahala dan donasi yang terus mengalir.
bersyukur banget ya Indonesia punya sosok kaya Mas Rais ini, memang layak untuk diapresiasi dan dikabarkan perjuangannya, semoga semakin banyak negeri ini melahirkan Mas Rais-Mas Rais lainnya
isnpiratif semoga ada apresiasi dari pemerintah pusat untuk menunjang pendidikan disana.
saya terharu bgt dengan cerita di artikel ini, walau sya tidak membacanya secara utuh..
Perjuangan mulia seorang manusia yang tidak mendapat keuntungan apa2 tapi mau mengorbankan waktu dan tenaganya utk mendidik manusia lainnya di tempat terpencil.. bener2 manusia hebat dan mulia.. sangat jarang manusia seperti ini di era modern ini yang sering dituntut untuk berpenghasilan besar demi sebuah penilaian besar pula…
sangat inspiratif.. smoga kita bisa terinspirasi dari cerita ini
Karena lahir dan besar di Makassar, saya jadi tahu daerah Bantaeng ini, Kang. Dan salut sekali yang dilakukan oleh Pak Rais yang memajukan pendidikan di sana. Apalagi pendidikan memnag modal penting untuk meningkatkan kehidupan selanjutnya.
Masyaallah, salut banget sama Pak Muhammad Rais. Meskipun pekerjaan sederhana tapi niatnya mewah banget, semoga apa yang Pak Rais amalkan ini bisa menjadi keberkahan.
Masya Allah luar biasa semangatnya Kak Rais.. Suka sama kata-katanya yang bilang sekolah itu bukan dimulai dari gedung tapi dari semangat belajar.. 😀 Semoga makin banyak anak-anak di pelosok yang terbantu dengan sekolah gratis..
Panggilan jiwa seorang pengajar yang benar-benar bikin kagum, semoga banyak pengajar lainnya yang terpanggil seperti ini.
Luar biasa ya Pak Rais ini. Diantara banyak orang yang lebih berkecukupan justru inisiatif datang dari seorang honorer.
Masya Allah keren banget mas Rais ini, punya pikiran dan cita-cita yang besar, aktualisasi rencananya juga besar bikin sekolah gratis sampe tingkat Madrasah Aliyah setingkat SMA dengan tambahan skill komputer juga. Udah ga bisa dipungkiri pendidikan itu alat utama buat memutus kemiskinan, dan usaha buat pemerataan pendidikan ternyata masih sebesar ini
MasyaAllah, padahal beliau pegawai honorer ya. Masih bisa lo bikin sesuatu yang bermanfaat bagi sesama
Indonesia dengan luas wilayah dan sebaran penduduknya ternyata banyak membutuhkan tenaga serta kepedualian yang besar seperti sosok Muhammad Rais agar generasi Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.
Setuju Teh,
Kesempatan belajar ini dimiliki oleh setiap orang. Dan Alhamdulillah nya Pak Rais ini membuka peluang itu, semangat untuk pendidikan negeri inu
Benar, kesempatan raih pendidikan yang bagus itu adalah hak semua orang. Dukungan dan inspirasi dari Pak Rais ini membuka peluang tersebut.
ternyata masih ada daerah pelosok yang gak punya fasilitas pendidikan karena masalah akses. kalaupun ada, biasanya jauh banget dan letaknya di kecamatan. anak-anak harus berkalan kiloan meter buat pergi ke sekolah. keren sih apa yang di lakukan kak Muhammad Rais Hajat, padahal pegawai honorer yang notabene, jangankan untuk mikirin hajat orang banyak , untuk sendirinya aja kurang secara finansial. mantap banget kak Rain.
Wah, respect banget sama Mas Rais yang udah berkontribusi besar buat edukasi di daerah pelosok! Gak semua orang punya kepedulian setinggi ini, apalagi sampe bikin sekolah gratis. Bener-bener inspiratif! Semoga makin banyak orang kayak Mas Rais yang mau bantu bangun pendidikan di Indonesia. Mantap jiwa!
Luar biasa sekali perjuangan pak Rais. Padahal beliau pun bukan dari kalangan menengah atas, tapi bisa punya kepedulian yang tinggi terhadap orang lain dan kemajuan bangsa.
Kdg miris bgt dgn gaji para guru honorer di republik ini. Gaji ala kadarnya tp semangatnya utk mengajar masih luar biasa.
Mereka hanya berkeyakinan rezeki akan dtg ga disangka2 dgn memberikan ilmu sebanyak mgkn yg mereka bs.
Semangat trs buat mas Rais dan teman2 sejawat guru honorer di Indonesia. Jgn pntg menyerah demi mencerdaskan anak bangsa ini.
Masyaallah, umur Pak Rais tidak jauh berbeda dengan umur saya. Namun, kontribusinya pada masyatakat dan negeri sudah sedemikian hebatnya. Semoga usaha Pak Rais untuk memberikan pendidikan pada anak-anak lancar dan semakin berkembang.
masyaAllaah keren bangett pak Rais. berkah melimpah usia dan seluruh hidupnya. Ngga kebayang ada berapa banyak anak-anka yang terbantu dgn sekolah gratis kek gini
Setuju kak,
Semoga banyak yang mendukung beliau, karena dampak positif dari sekolah gratis sekaligus mendukung kemajuan pendidikan kita juga ya
dedikasi Pak Rais terhadap pendidikan patut diapresiasi setinggi-tingginya. semoga dapat di support penuh oleh dinas pendidikan setempat demi keberlangsungan sekolah gratis ini.
Keren banget pak muhammad Rais. Mendirikan sekolah di tempat pelosok, Apalagi sekolahnya digratiskan. Semoga hal baik beliau dibalas dengan pahala dan donasi yang terus mengalir.
ini luar biasa sekali perjuangannya bisa memperjuangkan sekolah gratis dan membangun semangat belajar anak. Paling penting bisa membangun kepercayaan orang tua anak untuk bisa menitipkan anaknya buat belajar
Kisah yang sangat menarik, semoga kesejahteraan guru honorer bisa lebih baik dan apa yang dilakukan mas rais menjadi berkah ya.
Berkat perjuangan dan kerja kerasnya ini sih harus banget dapet SATU Indonesia Award yah.
Wah… keren dan salut dengan Muhammad Rais yang berhasil membangun sekolah gratis. Padahal dia guru honorer yang gajinya tidak seberapa.
Luar biasa sekali
Perjuangan guru honorer untuk memastikan murid muridnya tetap mengenyam pendidikan ya mas
Sehat dan makmur untuk semua guru! Membaca kisah kayak gini ada mirisnya dan ada kagumnya. Miris karena membayangkan gaji dan fasilitas yg minim
Kagum karena ga semua org mau dengan tulus mendidik anak-anak dalam kondisi penuh keterbatasan.
Menginspirasi banget nih Bapak Rais, yang kayak gini nih yang harusnya viral dan mendapat penghargaan.
Gitu baca judulnya aja aku udah terharu lob. Begitu mulianya hati mendirikan sekolah gratis MIS Cendekia. Semoga makin banyak orang² seperti Mas Rais yg peduli sama pendidikan di pelosok.
Keren ya kak. Seorang putra bangsa yang peduli pendidikan di pelosok, semoga setelah ini banyak berdiri sekolah-sekolah di pelosok seperti yang dilakukan kak Muhammad Rais
Keren Pak Rais ini pemerhati akan pendidikann negeri ini.
Semoga kontribusinya ini terus berkelanjutan dan banyak yang mengikuti jejaknya
Setuju sekali, bahwa pendidikan itu bekal untuk berkembang lagi, termasuk agar nantinya mendapatkan pekerjaan dan kehiduapan yang layak. Makanya saya salut pada Mas Rais dan teman-teman lainnya yang berjuang memajukan dunia pendidikan ya, Kang Ugi. Apalagi kita tahu betul sikonnya kalau letaknnya jauh dari perkotaan. Misalnya akses jauh dan sulit dijangkau.
Niat yang baik selalu mendapatkan jalan yang baik juga. Tekadnya luar biasa dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak. Nggak peduli mau belajar di mana, yang terpenting bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Keren banget sih ini. Layak sekali menjadi pemenang ASTRA SATU Indonesia. Semoga langkah baik ini juga ditiru oleh orang-orang yang lainnya juga.
Keren, sih. Beramal besar engga nunggu kaya dulu, ya. Lakukan dulu sebisanya, nanti juga akan nemu jalannya
Alhamdulillah ya ada putra bangsa yang peduli pada pendidikan seperti Muhammad Rais. Apalagi sekolahnya digratiskan. Semoga niat beliau dibalas dengan pahala dan donasi yang terus mengalir.
Selalu kagum dengan para guru yang ada di pelosok. Smg dedikasi mereka membuahkan generasi yang lebih baik. Sehat dan makmur untuk semua guru!
Masya Allah terinspirasi dari siswa yg jalan kaki jauh menuju sekolah ya Pak Rais mendirikan sekolah gratis TK hingga SMA. Semangat pak Rais ini perlu kita contoh untuk selalu menebarkan kebaikan dan ilmu yg kita miliki. Keren banget Pak Rais.
Masya Allah terinspirasi dari siswa yg jalan kaki jauh menuju sekolah ya Pak Rais mendirikan sekolah gratis TK hingga SMA. Semangat pak Rais ini perlu kita contoh untuk selalu menebarkan kebaikan dan ilmu yg kita miliki. Keren banget Pak Rais. Semoga lelahnya menjadi pahala bagi Pak Rais
MasyaAllah..mulia sekali perjuangan Muhammad Rais Hajat ini ya . Semoga dipermudah dan diperlancar hingga terwujud Sekolah Gratis selamanya. Terima kasih sharing kisah inspiratif ini ya…
Pendidikan ini memang harus jadi perhatian berbagai pihak. Mengingat pendidikan di kota besar pun terkadang masih belum bisa sesuai. Baik dari segi fasilitas maupun sistemasi. Kita emang perlu banget ada seseorang seperti Muhammad Rais yang berjiwa hesar dan memiliki kepedulian terhadap pendidikan apalagi di pelosok.